Siklus Hidup Tumbuhan Paku (Tumbuhan Paku)

Siklus Hidup Tumbuhan Pakis (Tumbuhan Paku)

Pakis adalah tumbuhan berdaun vaskular. Meskipun mereka memiliki pembuluh darah yang memungkinkan aliran air dan nutrisi seperti tumbuhan runjung dan tumbuhan berbunga, siklus hidup tumbuhan paku sangat berbeda. Tumbuhan runjung dan tumbuhan berbunga berevolusi untuk bertahan hidup dalam kondisi kering yang tidak bersahabat. Tumbuhan paku membutuhkan air untuk reproduksi seksual.

    Anatomi Dasar Tumbuhan Pakis

    Anatomi Dasar Tumbuhan Pakis

    Untuk memahami reproduksi tumbuhan paku, ada baiknya untuk mengetahui bagian-bagian tumbuhan paku. Pelepah adalah "cabang" yang berdaun, terdiri dari selebaran yang disebut "pinnae". Di bagian bawah beberapa pinnae terdapat bintik-bintik yang mengandung spora. Tidak semua daun dan pinnae memiliki spora. Pelepah yang memilikinya disebut pelepah subur.

    Spora adalah struktur kecil yang mengandung materi genetik yang dibutuhkan untuk menumbuhkan pakis baru. Mereka mungkin berwarna hijau, kuning, hitam, coklat, oranye, atau merah. Spora terbungkus dalam struktur yang disebut sporangia, yang terkadang menggumpal membentuk sorus (jamak sori). Pada beberapa pakis, sporangia dilindungi oleh selaput yang disebut indusia. Di pakis lain, sporangia terkena udara.

    Pergantian Generasi

    Pergantian Generasi pakis

    Siklus hidup tumbuhan paku membutuhkan dua generasi tanaman untuk menyelesaikan dirinya sendiri. Ini disebut pergantian generasi.

    Satu generasi diploid, artinya ia membawa dua set kromosom identik di setiap sel atau komplemen genetik lengkap (seperti sel manusia). Pakis berdaun dengan spora merupakan bagian dari generasi diploid yang disebut sporofit.

    Spora pakis tidak tumbuh menjadi sporofit berdaun. Mereka tidak seperti benih tanaman berbunga. Sebaliknya, mereka menghasilkan generasi haploid. Dalam tumbuhan haploid, setiap sel mengandung satu set kromosom atau setengah dari pelengkap genetik (seperti sperma manusia atau sel telur). Versi celana ini terlihat seperti planlet kecil berbentuk hati. Ini disebut prothallus atau gametophyte.

    Rincian Siklus Hidup Paku

    Dimulai dengan "pakis" seperti yang kita kenali (sporofit), siklus hidup mengikuti langkah-langkah berikut:

    Sporofit diploid menghasilkan spora haploid melalui meiosis, proses yang sama menghasilkan telur dan sperma pada hewan dan tumbuhan berbunga.

    Setiap spora tumbuh menjadi prothallus fotosintesis (gametofit) melalui mitosis. Karena mitosis mempertahankan jumlah kromosom, setiap sel di prothallus bersifat haploid. Planlet ini jauh lebih kecil dari pakis sporofit.

    Setiap prothallus menghasilkan gamet melalui mitosis. Meiosis tidak diperlukan karena selnya sudah haploid. Seringkali, prothallus menghasilkan sperma dan telur di planlet yang sama. Sedangkan sporofit terdiri dari pelepah dan rimpang, gametofit memiliki selebaran dan rizoid. Di dalam gametofit, sperma diproduksi dalam struktur yang disebut antheridium. Telur diproduksi dalam struktur serupa yang disebut archegonium.

    Saat air hadir, sperma menggunakan flagela mereka untuk berenang menuju sel telur dan membuahinya.

    Telur yang telah dibuahi tetap menempel pada prothallus. Sel telur merupakan zigot diploid yang dibentuk oleh kombinasi DNA dari sel telur dan sperma. Zigot tumbuh melalui mitosis menjadi sporofit diploid, menyelesaikan siklus hidup.

    Sebelum para ilmuwan memahami genetika, reproduksi pakis sangat membingungkan. Tampaknya pakis dewasa muncul dari spora. Dalam arti tertentu, ini benar, tetapi planlet kecil yang muncul dari spora secara genetik berbeda dari pakis dewasa.

    Perhatikan bahwa sperma dan sel telur dapat diproduksi pada gametofit yang sama, sehingga pakis dapat membuahi sendiri. Keuntungan pemupukan sendiri adalah lebih sedikit spora yang terbuang, tidak diperlukan pembawa gamet eksternal, dan organisme yang beradaptasi dengan lingkungan dapat mempertahankan sifat-sifatnya. Keuntungan dari pemupukan silang, bila terjadi, adalah bahwa sifat-sifat baru dapat diperkenalkan ke dalam spesies.

    Cara Lain Tumbuhan Paku Bereproduksi

    Cara Lain Pakis Bereproduksi

    "Siklus hidup" paku mengacu pada reproduksi seksual. Namun, tumbuhan paku juga menggunakan metode aseksual untuk bereproduksi.

    Pada apogami, sporofit tumbuh menjadi gametofit tanpa terjadi pembuahan. Tumbuhan Paku menggunakan metode reproduksi ini ketika kondisinya terlalu kering untuk memungkinkan pembuahan.

    Tumbuhan paku dapat menghasilkan pakis bayi di ujung daun yang subur. Saat pakis bayi tumbuh, beratnya menyebabkan daun terkulai ke tanah. Begitu bayi pakis berakar sendiri, ia dapat bertahan hidup terpisah dari tanaman induknya. Tanaman bayi yang subur secara genetik identik dengan induknya. Pakis menggunakan ini sebagai metode reproduksi cepat.

    Rimpang (struktur berserat yang menyerupai akar) dapat menyebar melalui tanah, menumbuhkan pakis baru. Pakis yang tumbuh dari rimpang juga identik dengan induknya. Ini adalah metode lain yang memungkinkan reproduksi cepat.

    Fakta Cepat Pakis

    Fakta Cepat Pakis

    Pakis menggunakan metode reproduksi seksual dan aseksual.

    Dalam reproduksi seksual, spora haploid tumbuh menjadi gametofit haploid. Jika ada cukup kelembaban, gametofit dibuahi dan tumbuh menjadi sporofit diploid. Sporofit menghasilkan spora, menyelesaikan siklus hidup.

    Metode reproduksi aseksual meliputi apogami, ujung daun polifera, dan penyebaran rimpang.

    Lebih baru Lebih lama